Januari 17, 2022

1 dari 365


Tujuh hari menjelang 1 Januari 2022. Seorang wanita berkata pada temannya “Tahun 2022 aku harus pintar” ungkapnya dengan nada resah dan raut sedikit kecewa. “Ya. Harus Pintar! 1 Januari harus dimulai.” jawab temannya dengan nada tegas dan seolah memang paham makna pintar yang dimaksud.

Akhir tahunnya memang berbeda kali ini. Mungkin dia sudah cukup dibersamai kebahagiaan dan syukur di awal dan pertengahan tahun. Dia hanya perlu belajar dan melangkah maju. Dia sudah sangat berani mengambil keputusan untuk memulai obrolan waktu itu. Obrolan yang akhirnya membuat ia memutuskan harus pintar. Pintar yang belum pernah ia dapat pelajaran sebelumnya. Karena memang poinnya berbeda.

Katanya tujuh hari waktu yang cukup untuk berhenti sejenak, kilas balik, reka ulang, dan istirahat lagi agar pikiran dan perasaannya tidak makin rumit dan kacau.

Banyak list yang ia buat, walaupun hampir setengahnya dicoret lagi. Banyak ragunya memang. Karena yang ditulis tentang perasaan. “Ntahlah” katanya sambil melepaskan nafas panjang.

Memang ada beberapa hal yang hampir sama harus dimulai lagi. Berani setting our own boundaries yang sebelumnya cuma teori. Selain kesehatan fisik, mental juga jadi poin utama. Banyak minum air putih katanya, minimal 2 liter, dijaga!. Atau perbanyak baca buku dan nulis biar memori dan kosa katanya terjaga. Rutin olahraga sekalian nambah teman cerita. Cari hobi baru, dengan belajar bahasa baru misalnya, painting, sewing dan memasak mungkin. Atau...menata ulang perasaan yang sudah dipatahkan (lagi).

Apapun makna “pintar” yang dia maksud. Semoga resolusi di tahun 2022-nya terwujud. 

Filled with joy, love, blessings, and kindness to ourselves and others. 💫

Share:

0 komentar:

Posting Komentar