November 09, 2023

The Art of Loving

The Art of Loving

Erich Fromm

Buku “The Art of Loving” ini pertama kali terbit pada tahun 1956 ditulis oleh penulis psikoanalisa dan filsuf sosial Erich Fromm. Cinta merupakan hal yang bisa kita temukan dimana-mana. Baik dalam cerita, film, atau drama korea terpopuler. Cinta telah menjadi salah satu topik yang paling disenangi oleh banyak orang. Walaupun begitu cinta tetap menjadi hal yang misterius. Apakah cinta hanya sebuah reaksi kimia di dalam otak? Ataukah sesuatu yang penuh keajaiban, seperti dalam film-film Disney?

Dalam rangkuman buku ini, kita akan membahas banyak mengenai cinta berdasarkan eksplorasi dari sang penulis, Erich Fromm. Kita akan mengetahui lebih dalam tentang berbagai jenis cinta, dan bagaimana cara memaksimalkan kemampuan kita dalam mencintai. Menarik kan? Kalau setelah membaca rangkuman ini defenisi cintamu berubah silahkan share di kolom komentar ya.

Bagian 1.  

Cinta adalah Seni, tapi tidak semua orang bisa melihat itu. Apa itu cinta? Apakah cinta merupakan suatu hal yang ingin kamu rasakan? Atau apakah cinta adalah semua yang kita butuhkan dalam hidup? mungkin kedua hal itu adalah benar. Namun sesungguhnya cinta lebih dari sekedar gairah dan takdir. Seperti halnya menguasai seni, cinta juga harus dipelajari. Namun banyak dari kita yang menyerah untuk mempelajari cinta. Mungkin karena kita merasa bahwa cinta adalah hal yang rumit. Terutama jika kita yang menerimanya. Ketika hubungan kita berakhir, kita sering kali berasumsi bahwa kita memang tidak layak untuk dicintai. Hal ini terjadi karena kita hidup di tengah masyarakat yang mengembangkan budaya konsumsi, dan menjadikan cinta seperti sebuah komoditas yang bisa ditukarkan di pasar. Pada akhirnya kita memperlakukan cinta dengan pola pikir pasar. Ketika dua orang saling jatuh cinta mereka merasa telah menemukan objek terbaik di pasaran yang sepadan untuk ditukarkan dengan apa yang mereka punya.

Kemudian kita juga sering kali bingung dengan posisi kita dalam mencintai seseorang. Apakah kita sedang berada pada tahap jatuh cinta? atau ditahap mencintai. Setelah kita jatuh cinta ada sebuah fase dimana kita merasa sebuah keintiman secara tiba-tiba, dan itu adalah hasil dari ketertarikan seksual. Ketika hal itu pergi maka kita juga merasa bahwa cinta kita telah pudar. Konsep yang salah mengenai cinta ini harus kita lupakan. Kita mulai bisa melakukannya dengan mengubah persfektif kita dalam cinta. Pelajarilah cinta seperti kita belajar melukis atau bermain piano. Sebelum praktik kita harus tau dulu teorinya.

Bagian 2.

Mengenai teori cinta dan bagaimana menyalurkan teori itu dalam aksi yang nyata. Cinta merupakan sebuah aksi pemberian, bisa besyarat atau tak bersyarat. Cinta merupakan hal yang bersifat universal. Dalam sebuah hubungan percintaan dua orang menjadi satu, namun di sisi lain juga bisa tetap bebas dan mandiri. Hal ini dikarenakan mereka saling setuju untuk memberikan cinta. Cinta sama dengan memberikan dan ada 4 elemen yang menjadi kuncinya: yaitu kepedulian, tanggung jawab, rasa hormat, dan pengetahuan. Dengan memenuhi ke-empat elemen ini cinta akan menjadi aktif. Elemen yang pertama yaitu kepedulian, dapat dilihat dalam rasa sayang seorang ibu kepada anaknya, yang membuat dia selalu berusaha menjaga kesejahteraannya. Elemen kedua yaitu tanggung jawab, dapat dilihat sebagai bentuk perhatian seseorang terhadap kebutuhan-kebutuhannya, baik fisik maupun emosional. Kemudian elemen yang ketiga yaitu rasa hormat, dapat kita tunjukkan dengan cara menerima orang yang kita cintai apa adanya dan tidak berusaha merubah mereka menjadi seperti yang kita inginkan. Elemen yang terakhir yaitu pengetahuan, berarti mengetahui kondisi emosional orang yang kita cintai, seperti ketika mereka marah, takut, atau bahagia.

Setelah mengetahui keempat elemen itu kita bisa melihat lebih dalam lagi mengenai cinta bersyarat dan tak bersyarat. Cinta seorang ibu contohnya, adalah cinta yang tak bersyarat. Seorang Ibu akan mencintai anaknya hanya karena ia adalah anaknya. Sejak sang anak hidup maka sang Ibu sudah mencintainya. Sedangkan cinta yang bersyarat, sayangnya hanya bisa diterima jika sang pemberi merasa bahwa yang ia cintai pantas untuk mendapatkannya.

Bagian 3.

        Macam-macam cinta. Selain cinta Ibu atau cinta Ayah masih ada jenis cinta lainnya, yaitu cinta persaudaraan. Cinta persaudaraan menjadi pondasi bagi jenis-jenis cinta lainnya. Cinta persaudaraan adalah macam cinta yang membuat kita mempraktikkan ke-empat elemen cinta yang ada. Cinta persaudaraan membuat kita merasakan empati kepada manusia lain, dan cinta ini menjadi nilai penting dalam agama apapun. Namun cinta persaudaraan berbeda dengan cinta tak bersyarat seperti Ibu dan Anak, dalam cinta persaudaraan semua orang memiliki tanggung jawab yang sama dalam mencintai karena cinta ini bersifat universal. Kemudian ada cinta erotis, cinta ini bersifat eksklusif dan tidak universal karena awalnya dua orang yang terpisah kemudia menjadi satu. Selanjutnya cinta kepada diri sendiri yang kita kenal dengan self love. Ini adalah cinta yang dirasakan seseorang kepada integritas pribadi dan keunikannya. Kita dapat memaksimalkan cinta kepada diri sendiri dengan memperhatikan kebahagiaan dan kebutuhan kita sendiri. Bagaimanapun cinta kepada diri sendiri berbeda dengan rasa egois. Rasa egois didasari dengan adanya isolasi, dan ketika mempraktikkannya kita tidak menerapkan jenis cinta lainnya selain kepada diri sendiri. Kemudian cinta kepada Tuhan, cinta ini muncul ketika manusia ingin menemukan arti kehidupan serta untuk menjalin sebuah hubungan spiritual dengan sosok yang maha mengetahui dan maha besar.

Bagian 4.

        Prinsip dasar dalam mencintai.

1.     Kedisiplinan. Sama seperti mempelajari seni, mempelajari cinta juga membutuhkan kedisiplinan. Salah satunya dengan cara mencari aktivitas agar berkembang seperti membaca dan olahraga, serta tidak lari dari kenyataan. Mengurangi nonton film dan cerita fiksi.

2.   Konsentrasi. Konsentrasi adalah hal yang sangat penting dalam mempelajari hal baru. Dalam hal ini dapat dilakukan dengan mencari kenyamanan dari kesendirian. Memiliki waktu fokus pada diri sendiri dan memahami kebutuhan dan kebahagiannya.

3.   Kesabaran. Cobalah untuk lebih santai dan tidak terburu-buru berinteraksi dengan apapun dalam hidup.

    "Cinta bukanlah hal yang kita tunggu untuk selalu kita terima, tetapi kita juga harus memberikannya." Penting untuk memahami jenis cinta dan waspada pada pengaruh modern terhadap cinta.


Share:

Januari 08, 2023

BICARA ITU ADA SENINYA

BICARA ITU ADA SENINYA

Written by: Oh Su Hyang

Sumber: Dokumen pribadi

Resensi Buku “Bicara itu ada seninya” (The Secret Habits To Master Your Art Of Speaking): Rahasia komunikasi yang efektif karya Oh Su Hyang. Penulis yang berasal dari Korea Selatan ini merupakan seorang dosen dan pakar komunikasi di Korea Selatan. Buku 238 halaman ini membagikan tentang pengembangan teknik komunikasi, persuasi dan negoisasi. Berasal dari pengalaman pribadi penulis, maupun dari orang-orang sukses yang memiliki komunikasi yang bagus. Ia memberikan semangat agar kita percaya diri dalam berkomunikasi.


Kalo kamu pernah dengar “buta nada” dalam bidang musik, maka dalam aktivitas bicara pun ada istilah “buta ucapan”. Mereka adalah orang yang merusak suasana dengan ucapan yang tidak sesuai dengan tempatnya. Katanya "Teknik terpenting dalam berbicara adalah mendengarkan". Ini yang banyak orang belum kuasai. Mereka belajar berbicara dengan teknik yang mumpuni, atau memang memiliki bakat sejak lahir tapi tidak pernah mau mendengarkan lawan bicaranya. Terkesan sangat egois, bukan? Kebanyakan orang tidak mengetahui bagaimana metode komunikasi yang efisien untuk mencapai tujuan komunikasi, persuasi, dan negosiasi. Jadi bagaimanakah teknik berkomunikasi yang baik? Apakah pernah terpikir jika teknik komunikasi kita selama ini yang kita anggap menyenangkan malah ternyata membuat orang lain merasa tidak nyaman?

Nah, buku ini menjelaskan rahasia menggunakan teknik komunikasi yang benar dan efektif yang bisa membuat orang lain merasa nyaman dan tidak bosan.

Buku ini cocok dibaca untuk kamu yang ingin meng-upgrade kemampuan berbicara.


Buku ini terdiri dari 5 Bab yang tidak saling terkait, tidak perlu membaca dengan berurutan untuk dapat memahaminya secara keseluruhan.


Bagian pertama, berjudul “Perbedaan juara 1 dan Juara 2 terletak pada ucapannya”. Oh Su Hyang bagaimana bahwa cara berbicara sangat berpengaruh menjadi kesan pertama ketika bertemu seseorang. “Berbicaralah dengan antusias dan bertingkah seolah Anda telah sukses. Mulai sekarang, berbicara sambil membayangkan bahwa Anda akan segera sukses, maka tak lama lagi impian Anda akan terwujud”.


Bagian kedua, berjudul “Pintar mendengar, Pandai berbicara”. Oh Su Hyang memberikan rumus agar dapat berkomunikasi dengan baik, yaitu C = Q × P × R. ‘C’ untuk communication atau komunikasi. Ada tiga hal untuk memenuhinya yaitu, ‘Q’ untuk question atau pertanyaan, ‘P’ untuk praise atau pujian, dan ‘R’ untuk reaction atau reaksi. Selain itu, terdapat penjelasan juga bahwa obrolan yang baik itu diukur berdasarkan kualitas bukan kuantitas. Kemudian, dijelaskan pula teknik membujuk paling ampuh, negosiasi untuk memperoleh keinginan, serta inti dari perdebatan ialah mendengarkan lawan bicara. (Bisa baca bukunya untuk beragam cerita yang lebih rinci, ngga rugi serius!)


Bagian ketiga, berjudul “Ucapan yang Membuat Lawan Bicara Memihak Kita”. Menjelaskan tentang bagaimana suksesnya sebuah produk karena satu kata kunci yang memikat pembeli dan bagaimana seorang produsen dapat menetapkan nilai produk dengan baik supaya dapat bertahan menghadapi persaingan pasar.


Bagian keempat, berjudul “Beratnya Ucapan Ditentukan oleh Dalamnya Isi”.

Dalam bab ini dikatakan bahwa “Long Learn for Long-Run”. Kemampuan berbicara bukanlah bawaan lahir, harus dilatih dan membiasakannya, serta komunikasi yang baik itu berisi perkataan yang jujur dan tidak dilebih-lebihkan. “Apakah Anda sedang merencanakan hal besar? Maka jangan lupa sisipkan semangat yang besar dalam ucapan Anda. Semangat itu akan menyebar ke sekitar Anda dan akan membantu Anda melangkah maju. Suara, lafal, gesture, dan konten. Semua memiliki peranan penting dalam berbicara. Namun, semangat adalah mantra terbaik untuk mewujudkan masa depan yang Anda impikan”.


Bagian kelima atau terakhir dari buku ini berjudul  “Suara Bagus Bukan Bawaan dari Lahir”. Pada bab ini dijelaskan teknik-teknik mengolah suara yang terdiri dari vokalisasi, melenturkan organ artikulasi, dan cara mengatur pernapasan.


Buku ini cukup menarik untuk dibaca, terutama yang ingin mengenal dunia komunikasi di berbagai kalangan. Karena teknik dan pengalaman yang dibagikan mencakup banyak jenis pekerjaan dan kebutuhan komunikasi lainnya. Walaupun kebanyakan merupakan cerita tokoh-tokoh yang ada di Korea Selatan.


Selamat membaca🙌💫
Share:

Februari 01, 2022

FILOSOFI TERAS

 

FILOSOFI TERAS

Written By Henry Manampiring

 

Sumber: dokumen pribadi

Ini buku kedua yang menurutku perlu dibagikan sedikit isinya di halaman ini. Menarik! dan di fase kehidupan sekarang ini rasanya banyak yang bisa “diamalkan” dari buku ini. Masih buku berjenis self improvement untuk meng-upgrade kesehatan mental. Salah satu tergetnya ya kita-kita yang sedang menghadapi kekhawatiran dan beragam komentar di Quarter Life Crisis (mungkin).

Tidak jarang orang-orang di lingkungan kita atau bahkan kita sendiri merasa pesimis, tidak percaya diri, dan mudah negative thinking. Sering mengkhawatirkan banyak hal, mulai dari yang penting sampai yang simpel. Lebih sering memikirkan hal buruk yang akan terjadi lebih dulu. Overthinking. Kadang ada yang mengingatkan “ Fositif Thinking aja dulu…” dan masalahnya, itu menjadi hal yang sulit untuk dilakukan. Dampaknya menyebabkan tidak adanya kedamaian dan ketenangan. 

            Nah...buku "Filosfi Teras" ini mengajarkan untuk berdamai dan membangun pikiran yang baik dalam menjalani hidup, tanpa harus merubah sifat seseorang.

"Some things are up to us, some things are not up to us"

- Epictetus -

"Ada hal-hal dibawah kendali kita, ada hal-hal yang tidak dibawah kendali kita."

            Itu adalah salah satu kutipan teks di buku ini. Ini disebut dikotomi kendali. Hal-hal yang dimaksud dalam kutipan tersebut yaitu ada hal yang:

1. TIDAK di bawah kendali kita: seperti tindakan orang lain, opini orang lain, reputasi/popularitas kita, kesehatan kita, kekayaan kita, kondisi saat kita lahir, segala sesuatu diluar pikiran dan tindakan kita.

 

2. DI BAWAH kendali kita: Pertimbangan (judgment), opini, atau persepsi kita. Keinginan kita. Tujuan kita. Segala sesuatu yang merupakan pikiran dan tindakan kita.

            Intinya yang seharusnya menjadi fokusmu adalah hal-hal yang di bawah kendalimu. sedangkan yang bukan kendali kita, tidak seharusnya membuat pikiran kita tidak tenang. Kebahagiaan datang apabila kita menggantungkan kebahagiaan tersebut kepada hal-hal yang berada di bawah kendali kita. Sebaliknya, ketidakbahagiaan datang apabila kita menggantungkan kebahagiaan kepada hal-hal yang berada diluar kendali kita, itu bersifat rasional. Bagaimana kita memperoleh kebahagiaan yang sepenuhnya tidak berada dibawah kendali kita? Seperti lanjutan dari Epictetus:

"Hal-hal yang ada dibawah kendali kita bersifat merdeka, tidak terikat, tidak terhambat; tetapi hal-hal yang tidak dibawah kendali kita bersifat lemah, bagai budak, terikat, dan milik orang lain. Karenanya, ingatlah, jika kamu menganggap hal-hal yang bagaikan budak sebagai bebas, dan hal-hal yang merupakan milik orang lain sebagai milikmu sendiri...maka kamu akan meratap, dan kamu akan selalu menyalahkan dewa dan manusia." Dalam bahasa gampangnya, siap-siap kecewa kalau kita terlalu berharap pada hal-hal diluar kendali kita. Seperti berharap kepada manusia.

            Mungkin kita berfikir, kenapa popularitas, kekayaan, dan kesehatan kita tidak berada dibawah kendali kita? Padahal itu berada dibawah kendali kita. Disini, muncullah yang namanya Trikotomi kendali. Dimana, yang ketiganya yaitu:

3. Hal-hal yang bisa SEBAGIAN kita kendalikan, dengan memisahkan tujuan dalam diri (internal goal) dari hasil eksternal (outcome-nya).

            Contohnya kesehatan. Kita berolahraga yang cukup, tidur yang cukup, makan makanan yang sehat, tidak merokok maupun mabuk-mabukkan. Itu semua berada dibawah kendali kita (internal goal). Namun, suatu hari kita didiagnosa menderita kanker, atau terinfeksi dengan kuman atau virus saat liburan, atau kecelakaan saat pulang menuju rumah, semua itu berada diluar kendali kita (outcome).

Contoh lainnya seperti percintaan. Kita memberikan perhatian yang cukup, kasih sayang dari kita, dan kesetiaan kita kepada dia (internal goal). Namun, perasaan dan kesetiaan pasangan tidak bisa kita kendalikan (outcome).

Disaat kita mengerjakan hal-hal dibawah kendali kita (internal goal) dengan baik, maka peluang kita mendapatkan outcome yang kita inginkan akan berpeluang besar. Seperti bekerja keras, belajar sungguh-sungguh, berlatih dengan tekun, menyayangi dan mencintai pasangan dengan sepenuh hati, pasti akan mendekatkan seseorang pada hal yang ingin ia capai. Menyadari bahwa outcome terakhir berada dibawah kendali kita, maka disaat mengalami kegagalan kita tidak perlu sedih dan galau begitu lama, karena kita sudah melakukan yang terbaik untuk internal goal kita.

Melalui buku "Filosofi Teras", untuk mencapai kebahagiaan itu kita bisa memilih mana yang berada dibawah kendali kita (up to us) dan yang tidak berada dibawah kendali kita (not up to us). Tidak semua hal kejadian sepenuhnya berada di luar kendali kita. Ada beberapa yang sebagian berada dibawah kendali kita dengan memisahkan tujuan dalam diri (internal goal) dari hasil eksternal (outcome), seperti kekayaan dan kesehatan kita. Apabila kita melakukan internal goal dengan baik, maka peluang kita untuk mencapai outcome yang kita inginkan semakin besar. Namun, apabila outcome yang kita inginkan mengalami kegagalan, kita tidak perlu terlarut dalam kesedihan dan kegalauan yang begitu lama, karena kita sudah melakukan yang terbaik untuk internal goal kita.

            Kemudian kekhawatiran adalah sesuatu yang harusnya dikurangi, karena banyak menghabiskan “biaya” untuk membayar kekhawatiran itu, yaitu:

1.      Menghabiskan energi pikiran. Berpikir, termasuk merasa khawatir berlebihan menghabiskan banyak energi. Lebih baik energi dipakai untuk sesuatu yang lebih produktif.

2.      Menghabiskan waktu dan juga uang. Saat kita khawatir soal studi, orang tua, cinta, keuangan, atau sosial politik negara tanpa menghasilkan solusi, kita sudah membuang waktu yang seharusnya bisa digunakan untuk hal yang lebih berguna. Contoh: ditinggalkan pasangan, galau, dan memilih solusi dengan makan makanan lebih banyak dari biasanya untuk mengobati kegalauan, menangis sepanjang malam, atau pergi liburan untuk lari dari kesedihan. Bukankah menghabiskan uang yang seharusnya bisa lebih dinikmati dengan hati yang lebih tenang. 

3.      Mengganggu kesehatan tubuh. Karena pikiran dan kesehatan tubuh memiliki hubungan dua arah yang saling mempengaruhi.

            Berikut beberapa kutipan dari buku ini yang tidak dapat diuraikan lebih rinci. Karena tentu tulisan di halaman ini tidak dapat merangkum seluruh pesan dari 312 halaman buku filosofi teras.

“Bahagia adalah saat kita tidak terganggu. Kalo stress, coba kenali sumber stresnya. Kalau kita merasa sedang berada dalam sebuah keadaan, kenali kenapa. Kalau kita bisa mengenali sumbernya, maka kita bisa melawannya.”

“Tujuan utama dari Filosofi  Teras adalah hidup dengan emosi negatif yang terkendali dan hidup dengan kebajikan atau bagaimana kita hidup sebaik-baiknya seperti seharusnya kita menjadi manusia.”

“Percuma kalau kita menjadi bijak dan tau segala hal, tetapi memutus hubungan dengan sesamanya. Sebaliknya, percuma juga kita aktif secara sosial, tetapi tidak menggunakan nalar, dan bahkan sampai dikuasai emosi negative, seperti marah, dengki, dan iri hati.”

“Menyesali hal-hal yang ada di luar kendali kita adalah kesia-siaan. Kebahagiaan datang dari things we can control dan menggantungkan kebahagiaan pada hal-hal yang tidak bisa kita kendalikan adalah tidak rasional.”

“Selalu ada bagian di dalam diri kita yang tetap merdeka, yaitu pikiran dan persepsi.”

“Kita tidak bisa memilih situasi kita, tetapi kita selalu bisa menentukan sikap atas situasi yang sedang dialami”

“Saya selalu kagum. Kita yang selalu lebih mencintai diri sendiri daripada orang lain, justru lebih peduli pada pendapat orang lain daripada pendapat diri sendiri. Jika Dewa meminta seseorang untuk selalu mengucapkan apa yang terlintas dipikirannya, maka orang itu tidak akan mampu bertahan sehari saja. Begitulah besarnya kepedulian kita kan pendapat orang lain disbanding pendapat kita sendiri.”

“Saat kita terus menerus ingin menyenangkan orang lain, ingin memenuhi ekspektasi orang lain, mendapatkan approval orang lain, meraih sebanyak-banyaknya likes dan views, tanpa sadar kita sudah diperbudak oleh pendapat orang lain.”

“Jika pendapat orang lain di luar kendali kita, artinya, pertama, tidak aka nada habisnya untuk diikuti, dan kedua, bisa berubah sesuai si pemilik pendapat.”

“Kemalasanlah yang akan membawa kesusahan dan bukanlah jerih payah itu sendiri. Sesungguhnya kerajinan, kerja keras, dan berkarya sudah menjadi panggilan kita.”

“Langkah menghadapi emosi negative S-T-A-R (Stop, Think & Assess, Respond).”

“Jagalah senantiasa persepsimu, karena ia bukan hal yang sepele, tetapi merupakan kehormatan, kepercayaan, ketekunan,  kedamaian, kebebasan dari kesakitan dan ketakutan dengan kata lain kemerdekaanmu.”

-Semoga bermanfaat😉-

Share:

Januari 17, 2022

1 dari 365


Tujuh hari menjelang 1 Januari 2022. Seorang wanita berkata pada temannya “Tahun 2022 aku harus pintar” ungkapnya dengan nada resah dan raut sedikit kecewa. “Ya. Harus Pintar! 1 Januari harus dimulai.” jawab temannya dengan nada tegas dan seolah memang paham makna pintar yang dimaksud.

Akhir tahunnya memang berbeda kali ini. Mungkin dia sudah cukup dibersamai kebahagiaan dan syukur di awal dan pertengahan tahun. Dia hanya perlu belajar dan melangkah maju. Dia sudah sangat berani mengambil keputusan untuk memulai obrolan waktu itu. Obrolan yang akhirnya membuat ia memutuskan harus pintar. Pintar yang belum pernah ia dapat pelajaran sebelumnya. Karena memang poinnya berbeda.

Katanya tujuh hari waktu yang cukup untuk berhenti sejenak, kilas balik, reka ulang, dan istirahat lagi agar pikiran dan perasaannya tidak makin rumit dan kacau.

Banyak list yang ia buat, walaupun hampir setengahnya dicoret lagi. Banyak ragunya memang. Karena yang ditulis tentang perasaan. “Ntahlah” katanya sambil melepaskan nafas panjang.

Memang ada beberapa hal yang hampir sama harus dimulai lagi. Berani setting our own boundaries yang sebelumnya cuma teori. Selain kesehatan fisik, mental juga jadi poin utama. Banyak minum air putih katanya, minimal 2 liter, dijaga!. Atau perbanyak baca buku dan nulis biar memori dan kosa katanya terjaga. Rutin olahraga sekalian nambah teman cerita. Cari hobi baru, dengan belajar bahasa baru misalnya, painting, sewing dan memasak mungkin. Atau...menata ulang perasaan yang sudah dipatahkan (lagi).

Apapun makna “pintar” yang dia maksud. Semoga resolusi di tahun 2022-nya terwujud. 

Filled with joy, love, blessings, and kindness to ourselves and others. ðŸ’«

Share:

September 11, 2021

ATOMIC HABITS

 

ATOMIC HABIT

James Clear


    Sebuah buku self improvement yang menarik perhatian, dan ingin membagi sedikit isinya dengan harapan bisa memberi efek semangat untuk kita dalam membangun kebiasaan lebih baik, agar lebih dekat dengan tujuan hidup. Buku terjemahan ini berjudul Atomic Habits perubahan kecil yang memberikan hasil luar biasa karya James Clear yang berisi kurang lebih 340 halaman. Sebelum ke isinya, rasanya kita perlu tau dulu apa itu atomic dan habit.
 
§  A-tom-ic adalah bagian tunggal yang tak terbagi lagi dari suatu sistem yang lebih besar.
§  Hab-it adalah rutinitas yang dilakukan secara teratur yang bahkan bisa menjadi sebuah kegiatan yang bersifat spontan.
 
        Atomic habits adalah kebiasaan-kebiasaan kecil yang merupakan bagian dari sistem yang lebih besar. Perubahan kecil secara terus menerus, dipercaya memiliki kekuatan yang jauh lebih bermakna dibandingkan perubahan besar yang sekali saja atau tidak konsisten. Kita sering mengabaikan perubahan-perubahan kecil karna terkesan tidak begitu penting, namun dalam rentang waktu panjang kebiasaan kecil tersebut menentukan perbedaan antara siapa kita sekarang dan nanti. Sukses adalah produk kebiasaan sehari-hari bukan tranformasi yang hanya sekali seumur hidup, katanya.
 
        Secara umum kunci dari seluruh isi buku ini adalah “1% progress” yang konsisten. Satu persen kebiasaan baik, jika dilakukan secara rutin akan memberikan efek baik yang besar dalam jangka panjang. Sebaliknya 1% kebiasaan buruk juga akan ada efek buruk yang menyusul. Jadi buatlah kebiasaan-kebiasaan baik walau hanya 1% setiap hari, dalam satu tahun  1% itu akan terkumpul dan menjadi kegiatan yang bersifat spontanitas untuk dilakukan.  Jika kalian tipe orang yang terjadwal, bisa memulainya dengan membuat catatan kegiatan apa yang akan dikerjakan (to do list) atau kebiasaan baru yang akan dimulai. Bisa di sticky note yang ditempel di dinding agar sering terlihat atau di note gadget kalian. Dengan melihat catatan tersebut, harapannya akan lebih termotivasi untuk melakukan  apa yang direncanakan sesegera mungkin, daripada melakukan hal yang kurang bertujuan. Semua hal besar berasal dari hal kecil. Kebiasaan kecil dimulai dari keputusan kecil, yang dilakukan dengan sabar dan konsisten. Keputusan itu diulang dan tumbuh menjadi kebiasaan yang konsisten dan kuat.
 
        Beberapa contoh Atomic Habits seperti: Kalau ingin menjadi seorang penulis maka harus membangun kebiasaan membaca dan melatih kebiasaan menulis agar memperluas pengetahuan dan persfektif. Kalau ingin hidup sehat maka harus menjaga pola makan dan juga olahraga.
 
James Clear berbagi 4 tips untuk memulai kebiasaan yang lebih baik:
1.      Make it Obvious à Buat tujuan itu lebih jelas dan terukur. “track your habits”. Contohnya: ingin membangun kebiasaan membaca buku. Maka buat lebih jelas, buku apa yang harus di baca, pengetahuan apa yang harus diperluas, berapa lama membaca buku, serta berapa kali dalam seminggu. Buat rencananya dengan jelas dan rinci.
 
2.      Make it Attractive à Buat kegiatan itu lebih menarik. Dengan cara dihubungkan dengan kegiatan lain yang juga disukai. Agar lebih bahagia ketika mengerjakannya.
Misal kamu suka tempat yang tenang, suka minum teh, atau suka mendengarkan musik. jadi bisa memilih salah satunya untuk dilakukan bersamaan dengan kebiasaan yang akan kamu bangun. Contohnya, balkon rumah lebih tenang di hari minggu pagi, sambil mendengarkan instrument musik kamu bisa membaca buku dengan nyaman. Atau mungkin di Caffee favorit mu. Kamu bisa melakukannya di tempat dan suasana yang membuatmu nyaman.
 
3.      Make it Easy à Buatlah mudah. Cara membuat kebiasaan agar mudah dilakukan adalah dengan mencari tau dulu hambatannya dan temukan solusinya. Contoh: kamu sering duduk di balkon, tapi bukumu ada di rak buku di kamar. Letak buku menjadi salah satu hambatan karena bisa jadi kamu malas mengambil buku ke kamar. Untuk membuatnya lebih mudah, kamu bisa meletakkan buku di tempat yang lebih dekat dengan tempat kamu biasa membaca buku. Agar mudah dijangkau, mudah dilihat, dan mudah untuk memulainya.
 
4.      Make it Satisfying àreward” atau apa yang kamu dapatkan setelah melakukan habit ini. Contohnya: setelah membaca buku kamu mendapatkan informasi, pengetahuan, atau cara pandang baru.
And James Clear said “what is immediately rewarded is repeated, what is immediately punished is avoided”.
 
       Hal yang paling menarik dari buku ini adalah selain membagikan tips juga menceritakan banyak kisah dan cerita menarik tentang efek melakukan kebiasaan kecil dengan konsisten dan membuahkan hasil yang luar biasa. Dan kisah-kisah tersebut juga beragam, mulai dari olahragawan, photographer, ilmuan, dan lainnya. Sebagiannya adalah milik beberapa tokoh yang terkenal di dunia. So, let’s start your good habits to have a better life!

Share:

Januari 03, 2019

Penggalan dari akhir Desember,2018.


(Tolong teman saling mengingatkan)


(Everyday is a chance to explore more)


(Cara ampuh menyiksa diri, katanya. make your own decision)


(Ketika bermain dengan pikiran dan prasangka sendiri. Hati-hati...)


(Belakangan sering terjadi. Fenomena yang miris)


(Manusiawi, pernah berbuat salah. Tapi jangan keseringan)


(Biar sama-sama belajar)


(Kan?)


(Kita coba lebih baik lagi)


(Coba.)


(Jangan lupa bawa penerang. Supaya jalannya terang)


(Sesuaikan porsinya)



Quotes by Me
Editor Pic by Aps (Mori Journal)

Share:

Agustus 14, 2017

Teater Balitok "Deru Mesin dari Gunung"

Teater Balitok “Deru Mesin dari Gunung”
Oleh: Munawarah

Teater Balitok diselenggarakan pada Senin, 02 Agustus 2017 di Gedung AAC Sultan Selim II. Teater Balitok ini diperankan oleh lebih dari 20 pemeran yang berasal dari Cordillera, Pulau Luzon, Filipina. Yang disutradarai oleh Setsu Hanasaki dan Toshihisa Yoshida dari Jepang, sehingga teater ini merupakan kerjasama antara Filipina, Jepang dan Indonesia.


Teater ini menceritakan tentang awal dimulainya pertambangan emas di Dataran Tinggi Cordillera. Pegunungan Cordillera ini membentang di empat provinsi di sebelah utara Pulau Luzon, pulau terbesar di Kepulauan Filipina. Keempat provinsi tersebut yakni Benguet, Mountain Province (Bontoc), Kalinga-Apayao, dan Ifugao. Cordillera memang istimewa, pegunungan di sana bukan dataran tinggi biasa yang sekedar menawarkan panorama indah. Lapis demi lapis bentang alam di sana sangat kaya dengan mineral. Tidak heran jika sejak abad ke-16, Bangsa Spanyol telah mendatangi pegunungan ini, dilanjutkan Bangsa Amerika Serikat di abad ke-20. Dari dataran tinggi ini lah 80 persen emas Filipina berasal. Emas-emas dari Cordillera ini boleh jadi menyelamatkan Amerika Serikat di masa-masa depresi besar di 1927. Tercatat hanya 94 perusahaan tambang beroperasi di 1929, namun angka tersebut meningkat beribu-ribu kali dalam waktu empat tahun menjadi 17.812 perusahaan tambang. Hingga kini masih ada beberapa perusahaan tambang yang beroperasi di sana, dan semua milik asing. Namun bagi penduduk lokal, daerah pegunungan menawan ini hanya sebagai berkah karena menjadi tempat tersubur menanam segala jenis sayur-mayur dan buah-buahan bagi rakyat Filipina. Daerah pegunungan ini memasok 60 persen sayur dan buah-buahan ke seluruh penjuru Filipina. Warga Bontoc datang ke Banaue khusus untuk menanam kentang, karena hanya di sana bisa tumbuh subur. Sayur dan buah-buahan semua dari pegunungan  tersebut. dari wilayah ini pula sebagian besar beras di Filipina berasal. Tidak ada lapangan terbang, pelabuhan, atau pun dermaga karena tidak ada sungai besar yang mengalirkan air dan mampu menghanyutkan perahu dari dan menuju provinsi tersebut. Hanya jalan menanjak dan semakin berkelok saat mendekat ke bagian tengah pegunungan.
Topik dalam teater ini menceritakan kehidupan masyarakat sebagai petani di Cordillera, kemudian setelah Filipina jatuh ke tangan Spanyol pada abad ke-16 maka terjadilah demam emas, banyak masyarakat bekerja sebagai penambang, anak-anak berhenti sekolah dan memulai pekerjaan sebagai penambang yang mereka anggap sebagai pekerjaan yang dapat menjamin masa depan  mereka. Kemudian, pada abad ke 20 Filipina di jajah oleh Amerika dan mengoperasikan ribuan perusahaan tambang atau perusahaan multinasional yang berdampak terhadap kerusakan lingkungan yang lebih parah daripada kependudukan Spanyol sebelumnya. Tanah dan air tidak lagi subur karena tercemar oleh bahan kimia dari pertambangan yang mengakibatkan pertanian masyarakat terganggu dan gagal panen. Setelah Perang Dunia II masyarakat berhasil mengambil alih pertambangan tersebut dari Amerika yang sebagiannya masih beroperasi sampai saat ini. Masyarakat terus berusaha memperbaiki kerusakan lingkungan yang tercemar oleh zat kimia dari pertambangan, mengurangi operasi pertambangan, mengelolanya agar tidak lebih merusak lingkungan dan kembali bertani di tanah subur Cordillera, Pulau Luzon ini.
Teater ini memberikan pelajaran betapa pentingnya menjaga lingkungan, merawatnya agar tetap optimal dan mengurangi kerusakan alam. Cordillera Green Network ini merupakan organisasi dengan program penjagaan lingkungan dari Pulau Luzon, mereka mencampurkannya dengan seni sehingga tampillah Teater Balitok ini.

#REMINDER
Remember your Children, Remember our future

Remember your Children, Remember Mother Nature
You look at the Forest, you look at the Trees
Is it Money, Is it Business
Is it provit that you seek

Remember your Children, Remember our future
Remeber your Children, Remember Mother Nature
You say you need a power, and you draw up for a plan
You look at the Rivers, and you think of building dam

Remember your Children, Remember our future
Remeber your Children, Remember Mother Nature
You look at the Mountains, full of riches so you’re told
Do you think of the Children or is it only the Gold

Remember your Children.....
Remember our future...........
Remeber your Children........

Remember Mother Nature....


Share: